Sep 23, 2015

Umar bin Khaththab, Pemimpin Orang Beriman


“Sesungguhnya Allah menjadikan kebenaran di atas lidah umar dan di atas hatinya, dialah al Faruq”

Nama lengkapnya adalah `Umar bin al-Khaththab bin Nufail bin Adi bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka`ab bin Lu`ai bin Ghalib bin Fihr. Julukannya adalah al Faruq.

Ia adalah seorang lelaki yang tinggi, kepala bagian depannya botak, mampu bekerja dengan dua tangannya (secara) seimbang, kedua matanya hitam, berkulit kuning, ada yang mengatakan berkulit putih hingga menjadi kemerah-merahan. Giginya putih bersih mengkilat, selalu mewarnai janggutnya dan merapikan rambutnya dengan menggunakan inai (daun pacar).

`Umar r.a adalah seorang yang sangat tawadhu` kepada Allah. Kehidupan dan makanannya sangat sederhana. Beliau terkenal sangat tegas dalam urusan agama Allah, selalu menambal bajunya dengan kulit, membawa ember di atas kedua pundaknya, tapi bersama itu semua, beliau memiliki wibawa yang sangat besar, selalu mengendarai keledai tanpa pelana, jarang tertawa dan tidak pernah bergurau dengan siapa pun. Cincinnya bertuliskan sebuah peringatan, “Cukuplah kematian menjadi peringatan bagimu Umar”.

Umar masuk Islam ketika berusia dua puluh tujuh tahun. Beliau mengikuti perang Badar dan seluruh peperangan yang terjadi setelahnya bersama Rasulullah Saw. Beliau juga pernah diutus untuk berangkat bersama sebagai tentara untuk memata-matai dan mencari informasi tentang musuh, dan terkadang menjadi pemimpin dalam tugas ini.

Umar adalah seorang yang selalu bersungguh  dalam ketaatan.  Rasulullah bersabda “Umatku yang paling penyayang adalah Abu Bakar dan yang paling tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar”. Abu Sa`id al Khudri meriwayatkan, Rasulullah Saw juga bersabda “Ketika tidur aku melihat dalam mimpi, seluruh manusia diperlihatkan padaku masing-masing mereka mengenakan baju-baju, ada yang mengenakan baju hingga ke dadanya, ada yang mengenakannya di bawah dada, maka diperlihatkan padaku Umar sedang mengenakan pakaian panjang yang diseret-seretnya. Mereka bertanya, `Dengan apa anda menakwilkannya wahai Rasulullah?` Rasulullah menjawab, `Agamanya`.”

Ia adalah seorang yang sangat disegani dan memiliki kewibawaan tinggi, bagi kawan maupun lawannya. Rasulullah bersabda “Wahai Ibnul Khaththab, demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya. Tidaklah syaitan berjalan di suatu jalan kemudian bertemu denganmu, melainkan dia akan beralih ke jalan lain yang bukan jalanmu.”

Ibnu Mas`ud menyatakan “Kami senantiasa kuat semenjak `Umar al Khaththab masuk Islam”. `Umar memeluk Islam pada tahun keenam sejak diutusnya Rasulullah Saw, setelah empat puluh laki-laki dan sebelas perempuan terlebih dahulu memeluk Islam.

Umar adalah pemimpin Islam kedua setelah Abu Bakar ash Shiddiq, ia adalah seorang yang pertama kali digelari Amirul Mukminin, sangat mencintai dan dicintai oleh rakyatnya. Pada masa pemerintahannya yang berlangsung 10 tahun 5 bulan 21 malam. Abu Ma`syar berkata masa kekhalifahannya adalah 10 tahun 6 bulan 4 hari. Ibnu Jarir berkata masa kekhalifahannya adalah 10 tahun 6 bulan dan 4 hari. Telah membawa perkembangan pesat pada sistem dan kekuasaan Islam. Ia merupakan seorang pemimpin yang sangat tegas dan perhatian. Umar  selalu mengawasi para gubernurnya dengan sangat ketat. Selalu bertanya dan mencari kabar tentang mereka kepada orang-orang. `Umar mensyaratkan kepada mereka agar tidak menaiki kereta kuda, tidak memakan makanan yang enak-enak, tidak berpakaian yang halus, dan tidak menutup pintu rumahnya kepada rakyat yang membutuhkan bantuan.  Ia sendiri berpatroli pada malam hari dengan memerhatikan keamanan Madinah, ia juga mensyaratkan dirinya “Tidak halal bagiku dari harta yang diberikan Allah kecuali dua pakaian. Satu untuk dikenakan di musim dingin dan satu lagi digunakan untuk musim panas. Adapun makanan untuk keluargaku sama saja dengan makanan orang-orang Quraisy pada umumnya, bukan standar yang paling kaya di antara mereka. Aku sendiri hanyalah salah seorang dari kaum Muslimin.”

Ia selalu memakai jubah yang terbuat dari kulit yang banyak tambalannya –sementara beliau adalah khalifah-, berjalan mengelilingi pasar sambil membawa tongkat di atas pundaknya untuk menegur orang-orang yang melanggar peraturan. Jika beliau melewati atau lainnya yang bermanfaat, maka ia akan memunggutnya dan melemparkannya ke halaman rumah orang.

`Umar pernah membawa tempat air dia atas pundaknya. Sebagian orang mengkritiknya, namun ia berkata, “Aku terlalu kagum terhadap diriku sendiri oleh karena itu aku ingin menghinakannya.” Pada waktu paceklik dan kelaparan, beliau tidak pernah makan kecuali roti dan minyak hingga kulit beliau berubah menjadi hitam, ia berkata, “Akulah sejelek-jelak penguasa apabila aku kenyang sementara rakyatku kelaparan.”

Suatu malam ketika ia sedang keluar, ia menemukan musafir yang kemalaman dan mendatanginya, ternyata di sana ada seorang wanita bersama anak-anaknya sedang menunggu periuk yang diletakkan di atas api, sementara anak-anaknya sedang menangis. `Umar bertanya dan wanita tadi menjawab bahwa ia kemalaman dalam perjalanan serta kedinginan. Lalu `Umar bertanya mengapa anak itu menangis, ia menjawab “karena lapar”dan ia memasak air agar ia dapat menenangkan mereka hingga tertidur, dan berkata “Dan kelak Allah yang akan menjadi hakim antara kami dengan `Umar”.

Maka `Umar menangis dan segera berlari pulang menuju gudang tempat penyimpanan gandum. Ia mengeluarkan sekarung gandum dengan minyak samin, sambil berkata kepada Aslam “Wahai Aslam, naikkan karung ini ke atas pundakku”. Aslam berkata “Biar aku saja yang membawanya untukmu”. `Umar menjawab, “Apakah engkau bisa memikul dosaku kelak di hari kiamat?” Maka beliau segera memikul karung tersebut di atas pundaknya hingga mendatangi wanita itu. Lalu `Umar membantu memasakkan dan memberikannya kepada anak-anaknya. `Umar masih bersama mereka hingga anak-anak itu tertidur pulas dan memberikan kepada mereka nafkah.

Utusan Kisra (kaisar Persia) berkata ketika datang ke Madinah dan melihat `Umar tidur di bawah pohon, padahal dia adalah Amirul Mukminin “Engkau memimpin dengan adil sehingga merasa aman dan bisa tidur dengan tenang”.

`Umar adalah yang pertama kali membuat penanggalan hijriyah, mengumpulkan manusia untuk Shalat Tarawih berjama`ah, berkeliling di malam hari mengontrol rakyatnya di Madinah, membawa tongkat pemukul untuk memberi pelajaran dan menghukum yang salah, yang pertama mendera peminum khamar 80 kali cambukan, melakukan banyak penaklukan, yang pertama membuat kota-kota, membentuk tentara resmi, membuat undang-undang perpajakan, membuat sekertariat, menentukan gaji tetap, menempatkan para hakim, membagi-bagi wilayah yang ditaklukkan seperti as-Sawad, Ahwaz, wilayah pegunungan, wilayah Persia dan lain sebagainya.

Pada masanya beliau berhasil menaklukkan banyak wilayah di negeri Syam, diantaranya; Damaskus, Yordania, Baisan, Thabariyah, al-Jabiyah, Ramalah, Asqalan, Gazza, daerah pesisir. Al Quds, Ba`labak, Himsh, Qinsirin, Halab, dan Anthakiyah. Menaklukkan Mesir, Iskandariyah (Alexandria), Tripoli Barat dan Burqah. Daerah Jazirah Eufrat yang ditaklukkan adalah, Harran, ar-Raha dan ar-Raqqah, Nusaibin, Ra`s al-`Ain, Syimsyath, `Ain Wardah, perkampungan Bakr, perkampungan Rabi`ah, negeri Mosul dan wilayah-wilayah sekitarnya. Wilayah Irak dan wilayah timur yang ditaklukkannya, Qadisiyyah, Sungai Sair, Sabath, al-Mada`in, Kisra, Eufrat, Tigris, Bashrah, Ahwaz, Persia, Nahawand, Hamadzan, ar-Rai, Qumis, Khurasan, Istakhar, Ashbahan, as-Sus, Marwu, Naisaburi, Jurjan, Azerbaijan dan lain-lain. Para tentaranya telah pula menyeberangi sungai Jaihun berulang kali.

Dua kekuatan adidaya ketika itu, yaitu Persia dan Romawi takluk dalam kekuasaan Umat Islam, banyak umat lain yang masuk Islam dan mendapatkan kesejahteraan dalam naungannya, banyak kemajuan dan peningkatan hidup yang didapatkan. Meski demikian `Umar adalah seorang yang selalu sederhana dan lebih memperhatikan rakyatnya, Mu`awiyah bin Abi Sufyan pernah berkata “Abu Bakar tidak sedikitpun menginginkan dunia dan juga dunia juga tidak ingin datang menghampirinya. Sedangkan `Umar, dunia datang menghampirinya namun dia tidak menginginkannya, sedangkan kita bergelimang dalam kenikmatan dunia.”

`Umar pernah dicela dan dikatakan kepadanya, “Alangkah baik jika engkau memakan makanan yang bergizi, tentu akan membantu dirimu supaya lebih kuat membela kebenaran”. Maka `Umar berkata, “Sesungguhnya aku telah meninggalkan kedua sahabatku (Rasulullah dan Abu Bakar) dalam keadaan tegar (tidak terpengaruh dengan dunia), maka jika aku tidak mengikuti ketegaran mereka, aku takut tidak dapat mengejar kedudukan mereka.”

`Umar bin al Khaththab terbunuh di tangan seorang Majusi bernama Abu Lu`lu-ah. Ia menikamkan sebilah pisau beracun sebanyak dua kali ke tubuh `Umar ketika mengimami shalat shubuh hari Rabu 25 Dzulhijjah 23 H. Ketika mengetahui siapa pembuhnya, `Umar berseru “Segala puji bagi Allah Swt yang tidak menjadikan pembunuhku seorang Muslim. Karena jika dia Muslim, tentu dia dapat mendebatku kelak di hadapan Allah dengan satu sujud yang pernah dilakukannya.” Diriwayatkan dari Amir asy Sya`bi dia berpendapat ketika `Umar wafat ia berusia 63 tahun, dan inilah pendapat yang masyhur.

Diriwayatkan dari Miswar bin Makhramah berkata dia berkata, “Ketika Umar ditikam, beliau mengerang kesakitan, maka Abdullah bin Abbas berkata sambil menghiburnya, `Wahai Amirul Mukminin, bukankah engkau sahabat Rasulullah Saw yang selalu mengiringinya, dan engkau telah berbuat baik dalam persahabatan dengan beliau. Kemudian engkau berpisah dengannya dalam keadaan beliau rela terhadapmu. Setelah itu engkau menjadi sahabat Abu Bakar hingga engkau berpisah dengan beliau dalam keadaan beliau rela terhadapmu. Kemudian engkau bergaul dengan sahabat-sahabat mereka dengan baik, maka jika engkau meninggalkan mereka, mereka akan rela terhadapmu`. Umar berkata, `Adapun apa yang telah engkau sebutkan mengenai persahabatanku dengan Rasulullah dan ridha beliau terhadap diriku, itu merupakan karunia Allah terhadapku, dan apa yang telah engkau sebutkan mengenai persahabatanku dengan Abu Bakar ash Shiddiq dan keridhaannya terhadapku, itu pun merupakan karunia Allah -Yang Maha Mulia- terhadapku. Sementara yang engkau lihat tentang kekhawatiranku, itu seluruhnya disebabkan tanggung jawabku terhadapmu dan para sahabatmu. Demi Allah, andai saja aku memiliki emas sepenuh dunia, pasti akan aku tebus diriku dengannya dari azab Allah Swt sebelum aku melihat azab itu datang`.”

`Umar wafat tiga hari setelah itu, beliau dikebumikan pada Ahad di awal Muharram 24 H. Ketika Umar bin Khaththab wafat dan jenazahnya dibaringkan di atas tempat tidurnya. Ali bin Abu Thalib r.a mendoakannya, semoga Allah Swt merahmatinya, lalu berkata “Sungguh, aku sangat berharap berjumpa Allah dengan membawa amal-amal seperti engkau. Demi Allah, aku yakin Allah Swt menjadikan engkau bersama kedua teman engkau; bahkan aku sering sekali mendengar Nabi Saw bersabda “Aku pergi bersama Abu Bakar dan `Umar. Aku masuk bersama Abu Bakar dan `Umar. Aku keluar bersama Abu Bakar dan `Umar.

Sebelum wafat ia telah berwasiat agar penggantinya yang menjadi khalifah dimusyawarhkan oleh enam orang yang Rasulullah wafat dalam keadaan ridha kepada mereka, yaitu Ustman r.a , Ali r.a , Thalhah r.a, az Zubair r.a, Abdurrahman bin `Auf r.a, Sa`ad bin Abi Waqqash r.a.

`Umar adalah salah seorang yang telah dijamin masuk surga, orang terbaik kedua setelah Abu Bakar ash Shiddiq r.a. Abu Hurairah r.a bertutur “Ketika kami berada di sisi Rasulullah Saw, tiba-tiba beliau berkata “Sewaktu tidur, aku bermimpi seolah-olah aku berada di Surga. Kemudian seorang wanita berwudhu di samping sebuah istana, maka aku bertanya `Milik siapa istana ini?` Malaikat menjawab, `Milik Umar al Khaththab. Maka aku teringat akan kecemburuan `Umar, segera aku menjauhi istana itu. Maka `Umar menangis dan berkata `Apakah (pantas) aku cemburu padamu wahai Rasulullah?`”.(Galih)

Galih, 2 Juli 2014
Daftar Pustaka:
Al Hafizh Ibnu Katsir, Tartib wa Tahdzib Kitab Al Bidayah Wan Nihayah. Terj. Perjalanan Hidup Empat Khalifah Rasul Yang Agung (Jakarta:Darul Haq, 2002)
Dr. `Ustman bin Muhammad al-Khamis, Hiqbah Minat Taariikh. Terj. Inilah Faktanya (Jakarta:Pustaka Imam Syafi`i, 2012)

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Walgreens Printable Coupons